Minggu, 22 Desember 2013

History of Padi Band

Tempat Terakhir

Situs web  http://www.sobatpadi.net
Personel
  • Satriyo Yudi Wahono - Gitar
  • Ari Tri Sosianto - Gitar
  • Rindra Risyanto Noor - Bass
  • Andi Fadly Arifuddin - Vokal
  • Surendro Prasetyo - Drum
Kali ini yang dibahas adalah Padi salah satu band besar di Indonesia dengan karya karya nya yang menjadi legenda musik. Simak saja lagu lagu seperti Sobat, Mahadewi, Kasih Tak Sampai, ataupun Menanti Sebuah Jawaban yang merupakan lagu lagu yang populer pada jamannya tapi tetap enak didengar sampai sekarang. Padi juga adalah salah satu dari sedikit band di Indonesia yang personilnya tidak pernah ganti ganti sampai saat ini walaupun beberapa personilnya sempat dililit masalah. Untuk mengenal lebih dekat Padi simak bahasannya dibawah ini yang di himpun dari berbagai sumber

Sebelum bernama PADI, band ini dulu bernama SODA. Mereka tampil pertama kali di sebuah acara kampus di Fakultas Hukum Unair Oktober 1996. Baru pada Dibentuk 8 April 1997 Padi, grup ini merupakan wadah kreativitas seni lima mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya. Nama ini dilontarkan pertama kali oleh Yoyok, sang drummer. Selain karena filosofinya semakin berisi semakin merunduk, ibarat makanan pokok mereka menginginkan band ini bisa dinikmati oleh semua orang. Mulai dari tukang becak, anak kecil, hingga para eskesuktif berdasi. Meski nama PADI sering dianggap "kampungan", karena dianggap makanan orang susah. Tapi PADI punya makna sangat membumi, di mata mereka PADI juga merupakan lambang kesejahteraan.
Latar belakang personil sangat beragam, mereka tidak begitu saja bertemu dan langsung membentuk sebuah band. Pertama kali Piyu dan Ari yang sepakat untuk membikin sebuah band. Untuk bassis, Ari mengajak temannya Rindra karena dulu  pernah tergabung dalam satu band yang bernama WARNA. Baru setelah itu ditemukan sang vokalis-Fadly  dan drummer-Yoyok. Fadly, yang pertama kagum akan permainan gitar Ari ketika manggung dalam salah satu pementasan di kampusnya, pada awalnya menawarkan Fadly diri kepada Ari untuk bergabung di band-nya jika memerlukan seorang bassis (sejak SMA, Fadly adalah seorang bassis).
Padi Untuk skill personil, sudah jangan diragukan lagi. Piyu, yang sebelumnya bermain di band yang memainkan lagu-lagu beraliran keras bersama Crystal Band, dulu pernah menjadi teknisi gitar di sebuah band ternama di Indonesia. Rajin ngulik gitar dari SMA, dan kepiawaiannya dalam menciptakan lirik tidak banyak diragukan lagi. Banyak lagu-lagu hits-nya PADI di kemudian hari yang terlahir. Begitupun dengan Rindra, pernah dalam satu tahun menyabet gelar bassis terbaik di tahun 1992. Lain lagi dengan Yoyok, siapa sih yang tidak kenal jebolan Andromeda band yang pernah meraih gelar drummer terbaik se- Indonesia pada tahun 1998.
Sebelum terbentuk menjadi band solid seperti sekarang ini, mereka adalah band yang merangkak dari bawah, jatuh bangun dan pernah merasakan beberapa kali ditolak oleh perusahaan-perusahaan rekaman besar. Penolakan itu tidak membuat mereka putus asa, malah memicu untuk sering membuat demo dan mengantarkannya sendiri dari Jakarta ke Surabaya. Pernah merasakan tidur di sambungan kereta api karena kehabisan tiket, dan juga pernah merasakan makan nasi basi karena sewaktu beli nasi bungkus di kereta ternyata dapatnya yang sudah basi, tapi karena sudah kelaparan akhirnya di makan bagian nasi yang belum basi.
PadiPernah dalam suatu kesempatan Piyu berkomentar "pemain band itu harus hidup penuh penderitaan dulu sebelum terkenal. Hidup menderita itu bisa melatih kita untuk punya jiwa survive dan akhirnya bisa eksis di dunia kita sendiri."
Padi Dewi fortuna mulai berpihak kepada mereka, ketika pada suatu kesempatan manggung di sebuah pub di Surabaya yaitu Colors, dengan disaksikan perwakilan dari label rekaman Sony Music Indonesia. Keesokan harinya, mereka ditawarkan untuk rekaman album kompilasi Indie Ten, ajang kemampuan untuk para band baru. Sebelumnya, Padi telah memasukan demo album terlebih dahulu. Dan kebetulan pihak Sony sedang ke Surabaya untuk urusan promo sebuah album, Padi sekalian di audisi.
Mereka bermain band dari kampus ke kampus. Meskipun grup baru, mereka tergolong matang dan selalu tegas dalam setiap konsep yang mereka buat. Sejak awal mereka memantapkan diri di jalur pop rock. Mungkin karena itu pula Sony Music tertarik untuk mengelola Padi. Padahal, sebelumnya Aquarius dan RIS Music menolak mereka.
Namun mereka sempat menolak Sobat untuk jadi lagu andalan di album pertama mereka. Soalnya, mereka telah menyiapkan Demi Cinta sebagai lagu jagoan. Karena itulah lagu Sobat, yang menurut Sony menarik, dimasukkan di album Indie Ten. ''Mungkin itu sudah jalan kita, harus ikut album kompilasi dulu,'' ujar Yoyo. Tidak menyia-nyiakan  peluang yang ada di depan mata, mereka ambil kesempatan itu dengan lagu "Sobat" nya.
Setelah itu, jalan menuju sukses mulai terbuka lebar. Untuk langkah awal mereka di kontrak Sony untuk 4 album. Album pertama, LAIN DUNIA, rilis setahun kemudian yaitu tepatnya pada tanggal 6 Agustus 1999. Penjualan album ini, meski perlahan tapi pasti. Banyak orang mengenal PADI setelah lagu-lagunya menjadi hits seperti Begitu Indah, Demi Cinta, Seperti Kekasihku, dan Mahadewi. Mahadewi menjadi booming ketika lagu ini dibuat vidklip-nya, hingga merajai chart-chart musik di televisi maupun radio-radio di tanah air.

Album kedua, Sesuatu Yang Tertunda, rilis pada tanggal 2 Juli 2001. Saat awal peluncuran, sudah terjual 450.000 copy. Yang pasti diingat dari album ini sudah tentu adalah hits yang menjadi legenda sepanjang masa "Kasih Tak Sampai". Banyak orang bilang ini akan menjadi everlasting song-nya PADI, yang akan tetap dikenang sampai kapanpun.

Album ketiga Save My Soul, rilis pada tanggal 18 juni 2004 namun baru di launching pada tanggal 24 Juni 2004. Launching-nya pun sempat dibikin heboh, PADI main di atas atap restoran cepat saji di salah satu kawasan di Sarinah-Thamrin, disiarkan langsung oleh salah satu televisi swasta di Indonesia. Album yang penuh kejutan, karena banyak orang bilang lagu-lagu di album ini rumit dan tidak berselera pasaran. Namun ini justru menandakan kejujuran PADI dalam bermusik. Di album ini, PADI mewujudkan impiannya untuk berkolaborasi dengan musisi idola mereka yaitu Iwan Fals, dalam lagu yang berjudul "Sesuatu Yang Tertunda". Dalam seminggu, album ini terjual sekitar 500.000 copy.

Album ke empat, self titled-PADI, rilis 9 Mei 2005. Album ini disebut-sebut sebagai album kelahiran PADI kembali. Semangatnya, kerjasamanya, konon dibuat seperti ketika PADI bikin album pertama kali. Di album ini, PADI banyak berkolaborasi dengan musisi senior seperti Bubby Chen (Pianis Jazz), Abadi Soesman (Pemain Keyborad), dan Idris Sardi (Pemain Biola). Ada sebuah lagu yang dijadikan Original Soundtrack sebuah film Indonesia-Ungu Violet, yaitu lagu berjudul "Menanti Sebuah Jawaban".
Selain keempat album regular diatas, PADI juga pernah bikin album-album kompilasi seperti Official Songs World Cup (lagu Work of  Heaven, 2002), Album rohani Family Songs Hadad Alwi (Doaku, 2003), Tribute to Ian Antono (Saksi Gitar Tua, 2004), dan album sosial untuk korban Tsunami di Aceh "Kita Untuk Mereka" (lagu 26 Desember, 2005).(Sumber: http://www.sobatpadi.net/)

Album-album Padi cukup sukses menembus pasar musik Indonesia. Beberapa pengamat menyimpulkan aransemen musik padi yg dinamis dan lebih kompleks dari rata-rata lagu oleh grup band Indonesia yang seangkatan adalah salah satu penyebab kesuksesan tersebut. Pada awal kemunculannya pada tahun 1998 khasanah band Indonesia didominasi oleh lagu-lagu dengan aransemen sederhana dengan tempo sedang cenderung lambat.
Ciri lain band-band Indonesia pada masa tersebut adalah cukup dominannya instrumen keyboard pada band-band terkemuka. Karakter Keyboard/Organ memengaruhi gaya musik menjadi minim distorsi dan cenderung melodik. Hal ini tampak pada band-band pencetak hits saat itu seperti Kahitna, Dewa 19 dengan album Pandawa Lima-nya, maupun Slank sesaat sebelum perombakan formasi di mana Indra Q masih tampil sebagai keyboardist.

Langsung saja, bagi yang mau download album Padi silahkan didownload dibawah ini:

    Lain Dunia (1999) terjual 800 ribu kopi
Download klik sini

    Sesuatu Yang Tertunda (2001) terjual 1,6 juta kopi
Download klik sini

    Save My Soul (2003)
Download klik sini

    Padi (2005)
Download klik sini

    Tak Hanya Diam (2007)
Download klik sini

Kompilasi
The Singles (2011) 2 CD

SingleSingle

    Indie Ten (1998) dengan satu singel: 'Sobat'

Album ini merupakan tonggak sejarah band Caffeine, Cokelat dan Padi di industri musik tanah air. Lewat album inilah mereka mengenalkan musik mereka kepada publik. Sambutannya ternyata sangat bagus, terbukti mereka kemudian eksis sebagai band papan atas Indonesia.

Satu-satunya band yang hanya sukses seketika itu adalah Wong Band dengan singlenya Tak Ingin. Single Tak Ingin bisa dibilang paling populer di album ini. Tapi sayang Wong Band tidak melanjutkannya dengan merilis album sendiri seperti Caffeine, Cokelat dan Padi.


    OST World Cup 2002 dengan satu singel: 'Work Of Heaven'
    Family Songs Hadad Alwi (2003) dengan lagu "Doaku"
    Tribute to Ian Antono (2004) dengan lagu "Saksi Gitar Tua"
    Kita Untuk Mereka dengan satu singel: '26 Desember'
    Single "Terbakar Cemburu" (2010)
    Single "Tempat Terakhir" (2011)
    Sahabat Selamanya OST Upin dan Ipin
    Sepiring berdua ost sunatan



free Download Padi Full Album, songs from artists, bands, musicians for free just for the review the song. Buy original CD and use NSP, RBT, I-RING.


Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar